Influencer Harus Menyuarakan Protokol Kesehatan
Presiden Joko Widodo meminta kepada kepala daerah protokol kesehatan ditegakkan secara tegas di wilayah yang dipimpinnya. Apalagi, sejumlah daerah sudah memiliki peraturan daerah (perda) mengenai penegakan disiplin protokol kesehatan. “Untuk betul-betul menjalankan aturan tersebut secara tegas, konsisten, dan tidak pandang bulu. Dalam hal ini, tugas pemerintah adalah mengambil tindakan hukum di mana ketegasan aparat dalam mendisiplinkan masyarakat untuk patuh kepada protokol kesehatan adalah suatu keharusan, ”ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, Senin (16/11).
Tingkat positif Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif adanya indikasi tren yang menanjak. Lonjakan ini diduga terkait dengan tidak terlihatnya demo tentang aturan mentaati protokol kesehatan.
Anak muda membuktikan perannya dalam berbagai momen perjalanan bangsa Indonesia. Kini di tengah pandemi Covid-19, anak muda perlu membuktikan keterlibatan mereka untuk menekan penularan Virus ini. Apalagi di era sosial media yang semakin hari memuat banyak konten yang bermanfaat.
Terutama Influencer-Influencer di Media Sosial harusnya memiliki inisiatif untuk menyuarakan protokol kesehatan yang selalu dipatuhi kepada para pengikutnya di kolom media sosialnya. Seperti contoh membuat iklan semacam layanan masyarakat atau video Tiktok Edukasi tentang tips aman untuk keluar rumah dengan cara memakai peralatan safety seperti masker dan sarung tangan.
Mengapa para influencer ini menjadi suatu objek yang bagus untuk dapat dilihat oleh para pengikutnya di sosial media? Karena menurut riset yang saya lakukan, kebanyakan masyarakat terutama anak muda melakukan komentar pribadi pada akun-akun Influencer ketimbang akun-akun berita yang sama-sama ada di sosial media Instagram, terdapat perbedaan yang jauh lebih banyak komentar dalam akun influencer ketimbang akun-akun berita.
Ini membuktikan bahwa influencer sangat berperan dalam melakukan promosi protokol kesehatan dimana banyak sekali diluar sana yang memilih melihat konten influencer daripada konten-konten berita terutama tentang berita covid-19.
Aditya Tirta Lukmana, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung.

Komentar
Posting Komentar